Sabtu, 22 Februari 2020

IPA ekosistem

EKOSISTEM

A. Komponen Ekosistem
Ekosistem merupakan interaksi bolak-balik antara makhluk hidup (biotik) dengan lingkungannya (abiotik). Ilmu yang membahas tentang ekosistem disebut ekologi. Ekologi dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang artinya rumah, dan logo artinya ilmu. Jadi, ekologi merupakan ilmu yang berinteraksi tentang interaksi antarakhluk hidup dan interaksi antara peran hidup dengan lingkungannya. Sebelum membahas tentang komponen ekosistem, maka harus bahas apa yang dimaksud dengan individu, populasi, komunitas, dan habitat serta ekosistem. Individu adalah unit makhluk hidup tunggal, contohnya sebatang pohon kelapa, burung dan badak. Populasi adalah kumpulan dari individu yang berbeda yang menempatkan suatu tempat tertentu pada waktu tertentu. Tempat yang disebut sebagai habitat hidup. Kumpulan partisipan hidup di suatu tempat / daerah tertentu akan membentuk suatu komunitas. Kesatuan antara komunitas dengan Lingkungan yang membentuk hubungan timbal balik disebut ekosistem. Dalam suatu interaksi terjadi interaksi atau hubungan antara kehidupan dengan makhluk hidup sejenisnya, dengan makhluk hidup jenis lain, demikian pula interaksi dengan lingkungannya terdiri dari makhluk tak hidup, seperti: udara, udara, tanah, cahaya matahari, suhu, angin, dan kelembabanapan. Komponen ekosistem dibagi menjadi dua macam, yaitu komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari takik hidup. Sedangkan, komponen biotik adalah komponen yang terdiri dari makhluk hidup.

  1. Komponen Abiotik
    Komponen abiotik merupakan komponen ekosistem yang terdiri dari benda tak hidup yang terdapat di sekitar makhluk hidup. Komponen yang mempengaruhi pada ekosistem, antara lain:
    Sebuah. Cahaya Matahari
    Cahaya matahari merupakan faktor abiotik yang terpenting untuk menunjang kehidupan di bumi. Cahaya matahari merupakan sumber energi bagi tumbuhan yang diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya matahari juga memberikan rasa hangat untuk semua koleksi.  Tanpa keberadaan cahaya matahari, tumbuhan hijau tidak akan dapat melakukan fotosintesis. Hasil fotosintesis Yang Berupa Bahan organi k  dimanfaatkan Oleh Hewan Dan Manusia sebagai Sumber MAKANAN. Cahaya juga memengaruhi suhu, kelembapan, dan kerja harian tubuh yang mempengaruhi malam dan siang.
    b. Udara
    Udara merupakan komponen abiotik yang sangat dibutuhkan untuk hidup. Hewan dan manusia menggunakan oksigen yang ada di udara untuk membantu dan mengeluarkan karbon dioksida ke udara. Sementara, tanaman mengambil karbon dioksida dari udara untuk proses fotosintesis dan menghasilkan oksigen. Oksigen ini dilepaskan ke udara untuk digunakan oleh semua makhluk hidup. Dengan demikian, terjadilah perputaran zat yang sedang berlangsung terus menerus. Peristiwa ini menunjukkan adanya saling keterkaitan dan saling membutuhkan antara kebutuhan hidup dan lingkungannya.
    c. Suhu
    Suhu sangat mempengaruhi Lingkungan dan kehidupan mengatur hidup di Lingkungan tersebut. Ada kehidupan yang mampu hidup di lingkungan dengan suhu rendah, ada pula yang hidup yang mampu hidup di lingkungan dengan suhu tinggi.  Tinggi rendahnya suhu sangat tinggi oleh keberadaan cahaya matahari. Terjadi perubahan iklim dari panas ke dingin atau sebaliknya sangat berlawanan terhadap kehidupan nyata yang ada di suatu ekosistem. Perubahan ITU DAPAT mengakibatkan Perubahan Iklim Dan curah hujan Yang akan mempengaruhi metabolisme e  Tubuh Makhluk Hidup.
    d. Udara
    Air merupakan faktor abiotik yang sangat penting untuk menunjang kehidupan. Semua sel dan jaringan terdiri atas udara. Untuk mempertahankan hidup, setiap kebutuhan hidup butuh udara .. Di dalam tubuh makhluk hidup, air lakukan sebagai pelarut zat makanan. Air juga dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis ..  Udara merupakan media pelarut zat yang dibutuhkan dan media pengangkut dalam tubuh hewan dan tanaman. Air juga merupakan bentuk habitat bagi makhluk hidup, seperti: danau, sungai, dan laut. Bagi hewan air, seperti katak, ikan, dan buaya, udara diperlukan untuk tempat hidup  Air sangat tergantung proses kehidupan.
    e. Tanah
    Tanah sebagai tempat hidup berbagai makhluk hidup di suatu ekosistem . Bagi tumbuhan, tanah merupakan tempat tumbuh dan sumber nutrisi bagi kelangsungan hidup. Pada tanah gembur ada lebih banyak koleksi hidup dari pada tanah tandus. Dapat disetujui untuk dilewati, langsung atau tidak langsung, semua disimpan di tanah. Di dalam tanah terdapat zat hara yang merupakan mineral penting untuk proses bertahan di dalam tubuh, terutama bagi tumbuhan. Jenis tanah yang berbeda-beda yang menyebabkan perbedaan.
    f.       Kelemba b an
             Daerah yang bersuhu lebih dingin daripada daerah yang bersuhu panas terpisah t i pantai. Tumbuhan dan hewan yang hidup di kedua daerah tersebut juga berbeda. Pada daerah lembab lebih banyak terdapat tumbuhan yang dibutuhkan sedikit cahaya matahari, seperti paku-pakuan, lumut dan anggrek-anggrekan yang biasa hidup dengan kayu atau batu lembab. Di daerah panas seperti pantai lebih banyak ditumbuhi tanaman bakau dan pohon kelapa.
    g.      Mineral
                Different Unsur nitrogen seperti mineral, fo s lemak, kalium, kalsium, sulfur Dan magnesium merupakan zat MAKANAN Yang Penting untuk review menjamin kelangsungan Hidup Suatu organisme e.
    2. Komponen Biotik                
    Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari berbagai makhluk hidup yang ada di suatu ekosistem. Tiap komponen memiliki peran masing-masing yang sepenuhnya setuju dengan pemenuhan kebutuhan akan makanan. Hal ini menyebabkan penurunan keseimbangan dalam ekosistem. Berdasarkan perannya di dalam ekosistem, komponen biotik dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:
    Sebuah. Produsen
    Di dalam ekosistem semua tanaman hijau adalah produsen. Tumbuhan dapat membuat makanannya sendiri dengan melakukan fotosintesis. Produsen adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan bahan organik yang dibutuhkan oleh makhluk hidup lain dari bahan anorganik. Produsen disebut juga kerajinan hidup autotrof. Semua tanaman berklorofil merupakan produsen karena dapat mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis. Fotosintesis tidak terjadi tanpa bantuan cahaya matahari. Contohnya adalah ganggang hijau, tanaman padi, tanaman pisang, tanaman ketela pohon dan tanaman berklorofil lainnya
     Di dalam ekosistem air yang berperan sebagai produsen adalah fitoplankton, yang merupakan tanaman hijau yang sangat kecil yang melayang-layang di dalam udara. Fitoplankton selalu menghasilkan berton-ton makanan yang menjadi sumber makanan bagi hewan-hewan yang lain.
     b. Konsumen
    Konsumen Adalah Makhluk Hidup pemakan Bahan organi k  Yang dihasilkan Oleh Produsen untuk review menjamin kelangsungan hidupnya. Karena tidak dapat membuat makanan sendiri maka konsumen disebut juga dengan menciptakan hidup heterotrof.  Manusia dan hewan tidak dapat membuat makanan sendiri. Oleh karena itu, manusia dan hewan menerima makanan dari tumbuhan sehingga disebut konsumen. Konsumen sangat tergantung pada produsen, begitu juga sebaliknya, konsumen mempengaruhi persaingan produsen. Karbon dioksida dari proses pernapasan hewan dan manusia dibutuhkan untuk proses fotosintesis (membuat makanan). Berdasarkan jenis makanannya, konsumen dibagi menjadi tiga macam, yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora.
    1. Herbivora
    Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan. Hidupnya sangat bergantung pada tanaman secara langsung. Makhluk hidup yang tumbuh langsung disebut juga sebagai konsumen tingkat pertama. Contoh hewan-hewan pemakan tumbuhan adalah kerbau, domba, kambing, kelinci, sapi, ulat, belalang, tikus dan lain sebagainya.
    2. Karnivora
    Karnivora adalah makhluk hidup yang mengandung makhluk hidup yang lain. Biasanya, karnivora. Dengan kata lain, carnivora adalah konsumen tingkat kedua. C arnivora adalah konsumen yang menerima zat dan energi saya  dari konsumen tingkat I.   Contoh hewan yang termasuk carnivora adalah singa, harimau, buaya, katak, burung pemakan ulat, kucing dan lain sebagainya. 
    3. Omnivora
    Makhluk hidup yang tumbuh tumbuhan dan daging makhluk hidup lain disebut omnivora. Hewan omnivora merupakan pemakan segala sesuatu dan disebut k onsumen tingkat III. Ko nsumen   Penyanyi Adalah KONSUMEN Yang memakan ATAU memperoleh zat Dan energ i  Dari KONSUMEN tingkat II. Contohnya yaitu ular, elang, harimau dan manusia.
    4. Pengurai / dekomposer
    Pengurai atau dekomposer adalah makhluk atau koleksi hidup yang memerlukan menguraikan sampah atau sisa-sisa makhuk hidup yang mati menjadi komponen penyusun tanah. Pengurai menggunakan penghubung dari konsumen ke produsen. Zat yang telah diambil oleh konsumen dari produsen akan kembali lagi ke produsen melalui proses penguraian oleh pengurai. Dengan peristiwa pembusukan ini, zat yang dulu menjadi bagian dari tumbuhan dan hewan diuraikan dan dirombak. Buat digunakan oleh tumbuhan untuk membuat makanan. Pengurai terdiri atas kumpulan makhluk hidup yang hidup di tanah, udara, maupun udara. Contohnya bakteri, jamur-jamur saprofit.
    B. Macam-Macam Ekosistem
    Berdasarkan proses terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua macam, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami adalah   ekosistem yang terbentuk oleh alam karena ada perbedaan antara alam di sekitarnya tanpa campuran tangan manusia. Contohnya adalah gurun, sungai, danau, hutan, dan padang rumput. Ekosi s tem Alami dibedakan Menjadi doa Beroperasi, Yaitu ekositem darat dan ekosistem air. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia, misalnya akuarium, kolam waduk dan sawah. Di bumi terdapat berbagai macam ekosistem yang ada di tempati oleh berbagai kebutuhan hidup yang memiliki peran masing-masing. Dalam ekosistem tertentu. Contohnya, ekosistem padang rumput yang dirancang oleh tanaman rumput.
    A. Ekosistem Darat
    Ekosistem darat adalah ekosistem yang memiliki Lingkungan fisik konservasi daratan. Ekosistem ini dibagi menjadi beberapa bioma (daerah habitat), yaitu:
    1. Bioma Padang Rumput 
    Ciri-ciri bioma padang rumput tidak teratur, curah hujan sekitar 25 - 50 cm per tahun. Karena hujan yang tidak teratur ini menyebabkan penyerapan udara dan aliran udara tidak baik, sehingga penanaman susah menyerap udara. Jenis-jenis tumbuhan (flora) yang ada di padang rumput adalah tumbuhan herba dan rumput. Sementara, jenis-jenis hewan yang ada adalah bison, singa, gajah, jerapah, kanguru, dan serangga.
     2. Bioma Gurun
    Bioma gurun berada di daerah tropis. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang, memiliki curah hujan rendah, juga mengandung tumbuhan xerofita seperti kaktus yang tahan terhadap kondisi kurang udara. Kaktus ini memiliki akar yang panjang di tanah untuk mencari sumber udara. Hewan khas gurun adalah unta yang tahan terhadap kondisi yang kekurangan udara. Unta memiliki punuk sebagai tempat penerimaan air.
    3. Bioma Hutan Basah 
    Bioma hutan basah memiliki suhu yang cukup tinggi karena intensitas cahaya yang cukup tinggi. Ciri-ciri bioma hutan basah memiliki beragam macam seperti pohon mahoni, pohon jati, pohon damar, rotan, dan anggrek sebagai efifit yang menempel pada pohon utama. Hewan yang ada di bioma ini adalah burung, badak, babi hutan, harimau, dan lain-lain.
    4. Bioma Tundra 
    Tundra artinya dataran tanpa pohon, yang ada jenis rumput dan lumut kerak. Ciri-ciri bioma tundra adalah lumut kerak, tanaman kayu yang pendek, dan rumput. Hewan khas yang menetap di bioma ini biasanya memiliki rambut yang tebal, seperti rusa kutub dan beruang kutub.
    5. Bioma Taiga 
    Daerah bioma terletak di belahan bumi utara dan di daratan daerah topis. Ciri-ciri bioma taiga adalah perbedaan antara musim panas dan musim dingin sangat menarik. Pada saat musim panas, udara sangat panas. Bagaimana, Jika Musim Dingin Suhu Udara Sangat Rendah? Biasanya bioma taiga tersusun atas satu spesies khas seperti pinus atau konifer. Hewan khas yang tergantung pada bioma ini adalah beruang hitam.
    B. Ekosistem Air    
    Ekosistem udara terbagi menjadi Dua macam, yaitu ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.
    1. Ekosistem Air Tawar  
    Ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air tawar yang tenang dan air tawar yang mengalir. Contoh ekosistem air tawar yang tenang adalah danau, waduk, dan kolam. Sementara, ekosistem air mengalir adalah sungai. Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri, antara lain: variasi suhu tidak menarik, cahaya matahari kurang, dipengaruhi oleh suhu dan iklim, produsen kompetensi adalah fitoplankton dan alga. Hewan yang hidup di sini adalah berbagai jenis ikan seperti ikan seribu, ikan mas, ikan mujair, dan lain-lain.
    2. Ekosistem Air Laut 
    Ekosistem air laut sangat berbeda dengan ekosistem air tawar. Ciri-ciri ekosistem laut adalah kadar garam yang tinggi, tidak sesuai dengan iklim, dan juga memiliki arus udara. Komunitas yang disediakan di ekosistem air laut adalah produsen (fitoplankton dan alga), konsumen menyertakan jenis hewan dari berbagai filum, seperti ikan hiu, paus, lumba-lumba, bintang laut, dan lain-lain. Di laut juga tersedia zooplankton dan pengurai. Berdasarkan posisinya, ekosistem air laut dibedakan menjadi empat macam, yaitu: a) Daerah litoral, merupakan daerah pantai atau daerah yang berbatasan dengan daratan. b) D aerah neritik, merupakan daerah laut dangkal yang mencapai 200 m. c) Daerah abisal, daerah laut yang memiliki kedalaman 2000 m. d) Daerah afotik, daerah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 2000 m.

    C. Keseimbangan Ekosistem
    Ekosistem alami dalam keseimbangan. Keseimbangan ini akan terganggu jika ada gangguan dari luar, seperti bencana alam atau campur tangan manusia. Komponen penyusun ekosistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling tergantung. Suatu komponen biotik yang ada di dalam ekosistem ditunjang oleh komponen biotik lainnya. Dalam suatu ekosistem selalu terjadi pada jumlah populasi tumbuhan, herbivora, dan karnivora (komponen biotik). Alam akan memberikan ekosistem yang sempurna antara jumlah produsen dan konsumen yang seimbang. Keseimbangan alam (ekosistem) akan terpelihara bila komposisi komponen-komponennya (komponen biotik atau komponen abiotik) dalam keseimbangan kondisi. Untuk keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi makan dan dimakan. Hal ini dimaksudkan untuk mengendalikan partisipasi suatu wilayah. Peristiwa makan dan makan antarmakhluk hidup di ekosistem membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
     1. Rantai Makanan   
    Proses makan dan makan terjadi di suatu ekosistem. Dalam suatu ekosistem terjadi suatu peristiwa dan makan dalam suatu garis lurus yang disebut rantai makanan. Rantai makanan ini terjadi jika satu jenis produsen dimakan oleh satu jenis konsumen pertama, konsumen pertama dimakan oleh satu jenis konsumen kedua, dan seterusnya. Konsumen yang menjadi pemakan terakhir disebut konsumen puncak. Rantai makanan terjadi di berbagai ekosistem. Di antara rantai makanan yang disebut pengurai, karena pada akhirnya semua makhluk hidup akan mati dan diuraikan oleh pengurai. Secara singkat, rantai dapat dilihat pada saat mengikuti berikut ini:
    Produsen ---- konsumen I ---- konsumen II ---- konsumen III
    Rantai makanan yang terjadi di dalam ekosistem sawah seperti pada contoh di atas dapat dilihat pada diterbitkan berikut:
                Padi --- tikus ---- ular sawah ---- elang
    2. Jaring-Jaring Makanan 
    Di alam ini satu produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen pertama. Namun, dapat dimakan lebih dari satu jenis konsumen pertama, satu jenis konsumen pertama dapat dimakan lebih dari satu jenis konsumen kedua dan seterusnya. Berikut ini adalah gambar jaring - jaring makanan.

     
  Gambar  Jaring - jaring makanan
1.       Piramida Makanan
Dalam ekosistem ya jumlah pelanggan lebih besar dari jumlah konsumen tingkat I, jumlah pelanggan tingkat II lebih banyak dari konsumen tingkat III, demikian seterusnya. Hal ini karena melepaskan energi pada setiap putaran makanan. Jika rantai makanan digambarkan dari produsen hingga konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida makanan.
                                  Gambar Piramida makanan (ekosistem air laut)

D. Interaksi Antar Komponen Ekosistem
Komponen-komponen dalam ekosistem saling terkait. Interaksi ini dibedakan menjadi beberapa tingkatan, yaitu:
1.         Interaksi Antarorganisme
Setiap orang tidak dapat berdiri sendiri, tetapi juga masing-masing berbeda dengan orang lain, baik dalam satu komunitas atau dengan komunitas lain. Interaksi antarorganisme dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
Sebuah.          Parasitisme
Parasitisme ad alah hubungan antara dua spesies yang berbeda, yang satu untung dan yang lain dirugikan. Contohnya benalu dengan inangnya. Benalu mampu berfotosintesis karena memiliki zat hijau, tetapi benalu menyerap udara dari inangnya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan inang yang ditumpangi menjadi sulit karena kebutuhan udara untuk fotosintesis berkurang sehingga makanan yang diproduksi sedikit. Jika benalu makin tumbuh dan berkembang, maka inang bisa meningkat.
b.         Komensalisme
Komensalisme ad alah hubungan antara dua spesies yang berbeda, yang satu untung dan yang lain tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya. Anggrek hanya menempel pada pohon yang ditumpanginya untuk mendapatkan sinar matahari. Pohon yang ditumpangi anggrek tidak perlu rugi apapun.
c.          Mutualisme
Mutualisme adalah hubungan yang saling menguntungkan. Contohnya bunga dan lebah. Bunga menghasilkan madu yang didukung lebah dan beruang membantu penyerbukan bunga. Oleh karena itu, sebagian besar memperoleh keuntungan.
d.         Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Bila mangsa tidak ada, maka pemangsa tidak dapat hidup. Lebih tinggi, jika tidak ada, maka populasi akan meningkat. Oleh karena itu, predator menjadi pengontrol populasi hewan yang dimangsa. Hubungan ini sangat erat karena saling mempengaruhi. Makan enak dan enak yang disajikan dengan rantai makanan. Hal ini menyebabkan keseimbangan pada kehidupan.
e.          Antibiosis
Antibiosis adalah interaksi antar makhluk hidup, sala  satu peran hidup dikeluarkan zat anti bioti  yang dapat menghambat perkembangan makhluk hidup yang lain Contohnya adalah interaksi antara jamur penicillium yang menghasilkan racun dan dapat digunakan mikroorganisme
2.         Interaksi Antarpopulasi
Interaksi antarpopulasi dapat dilakukan secara langsung atau tidak langsung. Contoh interaksi antarpopulasi adalah kompetisi. Kompetisi merupakan interaksi yang memiliki kepentingan yang sama terjadi persaingan antarpopulasi. Misalnya, persaingan antara singa dengan harimau yang memperebutkan makanan.
3.         Interaksi antara Komponen Biotik dan Abiotik
Dalam ekosistem, komponen menentukan atau menentukan jenis kehidupan yang sesuai dengan lingkungannya. Lebih, komponen biotik pun pada komponen abiotik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar